Naik Haji dari Negeri Orang: Persiapan


Layaknya akan bertamu, kita harus mempersiapkan diri, apa yang akan kita bawa ke sana. Apalagi sebagai tamu Allah, tentunya persiapan harus dilakukan sebaik mungkin, hingga bisa menjadi salah satu tamu yang disukai oleh Tuan Rumah. Persiapan untuk ibadah haji ini tidak hanya melingkupi persiapan rohani saja. Kita memerlukan ilmu khusus untuk bisa menjalankan ibadah ini hingga sempurna. Ibadah ini juga memerlukan kekuatan fisik, karena kita dituntut untuk berjalan jauh ketika thawaf, sai, dll. 



Persiapan Ilmu

Salah satu hikmah kami bergabung dengan grup forkom ini adalah mereka menawarkan manasik dan bimbingan haji dalam bahasa Indonesia. Mungkin bagi orang lain, bahasa Jerman atau arab atau inggris, sudah cukup bisa dimengerti. Tapi bagi kami, masih lebih nyaman dan aman jika kami menggunakan bahasa ibu kami sendiri. Inginnya persiapan berhaji ini dilakukan semaksimal mungkin.

Selama menunggu keberangkatan, kami dijejali oleh manasik online via skype hampir disetiap minggunya. Temanya berbeda-beda dimulai dari perkenalan ibadah haji secara umum, mempelajari bacaan-bacaan serta doa-doa, hingga orientasi lokasi di mekkah nanti. Seminar haji online ini juga ditawarkan oleh pihak travel agen (Balcok) satu kali dengan bahasa pengantar bahasa Jerman, mengupas sekilas mengenai rukun/wajib haji, pengenalan lapangan, serta petunjuk-petunjuk keberangkatan serta teknis lainnya.

Manasik offline dilakukan hanya satu kali oleh pihak Balcok tapi hanya di kota-kota tertentu. Selain itu travel ini juga menawarkan kursus (Schulung) untuk haji dalam bahasa Jerman. Nah untuk kloter Forkom ini kami diberi kesempatan untuk bertemu muka langsung di Hamburg, dikarenakan sebagian besar jemaah Indonesia tinggal di kota ini. Sekaligus kami diberikan ceramah dalam bahasa Indonesia oleh pihak forkom dan juga dalam bahasa Jerman oleh pihak Balcok, karena ternyata ada juga orang turki yang ikut manasik haji. Orang turki disana ternyata baik-baik sekali. kami disediakan makanan seperti roti dan kue-kue untuk snack selama kegiatan seminar, malah ada juga yang memberikan bunga pada kami. Mereka bilang tolong doakan dan sampaikan shalawat kepada nabi SAW. Subhanalloh semoga mereka diberikan kebaikan oleh Allah.

Rombongan Forkom, ketika manasik haji di Hamburg (foto dari Forkom)

Sangat disayangkan sekali, jika kita sudah membayar biaya haji yang tidak murah itu tapi pas pelaksanaanya, masih belum faham akan manasiknya. Makanya supaya tidak menyesal di akhir, baiknya persiapan ilmu ini dilakukan semaksimal mungkin. Layaknya orang mau ujian praktek, tentunya semua pelajarannya harus di kuasai terlebih dahulu. Mencari ilmu ttg haji bisa juga dilakukan sendiri dengan menonton video ceramah di youtube ttg ibadah haji, maupun artikel-artikel manasik haji di internet. Kami juga alhamdulillah diberi file-file pdf dari teman yang sudah pernah naik haji dr Jerman. Selain itu, meminjam buku2 ke teman, juga merupakan salah jalan untuk memperkaya ilmu. Adapun membeli buku disini sangat sulit. Hanya satu buku yang kami beli dari Indonesia, judulnya atlas Haji dan umrah karangan Sami bin Abdullah al Maghlouth yang kami titipkan ke teman yang pulang ke indonesia. Buku lain yang sepertinya layak untuk di baca adalah buku manasik haji dan umrah karangan Yazid bin Abdul Qadir Jawas yang saya baca di Mina minjam mbak Ira, teman satu rombongan. Kami ucapkan terimakasih. Jazakumullah khairan katsiro untuk teman yang sudah memberikan informasi, memberikan pdf, meminjamkan bukunya maupun membawakan buku dari Indonesia. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan. Forkom juga memberikan buku manasik dan panduan doa kepada kami, hanya saja karena kami tidak memegang buku tersebut selama di mekah, kami lebih menggunakan catatan manasik kami yang sudah kami peroleh dari video ini (total ada 6 video).




Persiapan Rohani

Persiapan yang tak kalah pentingnya adalah persiapan rohani. Kita harus banyak2 beristighfar, memohon ampun serta berdoa supaya dilancarkan perjalanannya dan diberikan kenikmatan beribadah di sana sehingga bisa menjadi haji yang mabrur.

Kalau menurut salah satu ceramah yang pernah kami dengar. Haji mabrur itu sama dengan predikat yang sangat agung untuk ibadah haji. Kalau dibandingkan dengan kuliah mungkin bisa dibilang suma cum laude. berbagai definisi haji mabrur silahkan saja dicari dari berbagai sumber, tapi ada satu defnisi yang sangat membuat kami termotivasi, yakni dari ustadz Ust. Ahmad Zainuddin, Lc, bahwa Haji mabrur adalah haji yang tak melakukan dosa satu kali pun, yang ditandai dengan perbaikan baik dari segi ibadah dan akhlaqnya. Semoga kami bisa menjadi satu golongan seperti ini. amiin.

Sebelum keberangkatan ini, bisa dikatakan kami persiapkan rohani kami jika meninggal nanti. Sehingga selain shalat sunnat safar, shalat sunnat tobat, juga perlu minta maaf pada keluarga teman sekitar (baca: walimatussafar), hingga surat wasiat pun harus dituliskan sebagai salah satu bagian dari adab bepergian jauh (salah satunya sudah disebut juga di acara walimatussafar). Karena dipisahkan dengan jarak jauh dari keluarga, kami titipkan surat wasiat tersebut kepada teman/tetangga dekat yang kami percaya. Sehingga kalau ada apa2 mereka bisa menjembatani proses dan prosedur yang ada di Jerman ke keluarga kami di Indonesia. 

Persiapan Fisik

Sebagian besar ibadah haji ini terdiri atas rangkaian kegiatan fisik. Sehingga sebelum berangkat sebaiknya mempersiapkan stamina tubuh yang prima serta menjaga kesehatan supaya disana bisa beribadah tanpa halangan apapun dan  kembali ke rumah dengan selamat.

Beberapa saran yang dianjurkan oleh pak ustadz juga teman yang baru pergi haji adalah dengan berlatih atau berolahraga setiap hari. Minimal berjalan kaki berkilometer. Bagi saya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, saat belanja persediaan makanan ke kota atau pun mengunjungi teman, saya lakukan dengan berjalan kaki. Mumpung musim panas, sambil menikmati cuaca bagus. Mempersiapkan konsumsi untuk tamu walimatussafar yang hampir 100an orang, juga saya nikmati sebagai latihan fisik. Bagi uda yang waktunya tersita banyak untuk bekerja memang sangat sulit untuk berolah raga. Setidaknya sebaiknya melakukan latihan kesegaran jasmani pagi atau sore hari di rumah.

Konsumsi suplemen, seperti habatus sauda (schwarzkümmelöl dlm bahasa Jerman, bisa beli dalam kapsul bergelatine sapi secara online di amazon), propolis, atau vitamin juga baiknya dilakukan bagi yang terbiasa utk menambah ketahanan tubuh.


Persiapan Barang Bawaan

Dari pertama kali kami memutuskan untuk pergi ke tanah suci, dari situ pula kami sudah mulai mempersiapkan barang-barang yang akan di bawa. Keperluan barang bawaan tergantung pada pribadi masing-masing, tapi secara umum diantaranya adalah:


  • Pakaian: Pakaian ihram untuk laki-laki sebanyak satu set kami peroleh dari travel sedangkan 2 set lainnya untuk cadangan dibeli dari toko online (muslimshop.com). Pakaian cadangan ini sangat penting semisalnya kena najis atau kotor. Sedangkan pakaian ihram wanita tidak perlu khusus, yakni berupa pakaian panjang menutup aurat tidak ketat, dan warnanya tidak terlalu mencolok. Menurut buku haji karangan Yazid bin Abdul Qadir Jawas, sunnahnya untuk perempuan malah yang berwarna hitam (wallahualam). Pakaian abaya atau gamis bisa juga beli di Jerman, di toko arab atau ketika ada bazar di mesjid atau bisa juga online. Kami alhamdulillah dibelikan oleh keluarga dan dibawa oleh teman-teman ke Jerman. Terimakasih sekali pada teman-teman juga keluarga yang sudah membawakan dan membelikan semoga Allah membalasnya dengan sebaik-baiknya balasan. amiiin.
  • Sepatu dan sendal: Tips dari travel Balcok, yakni jika membeli sepatu atau sendal baru, baiknya sebelum dipakai ke tanah suci kita pakai terlebih dahulu supaya di sana kaki kita sudah terbiasa dengan sendal baru tersebut dan tidak akan buat lecet.
  • Toilettries: Selama kita dalam keadaan berihram kita tidak bisa menggunakan sabun biasa, sebaiknya menggunakan sabun yang tidak mengandung pewangi maupun alkohol. Tissue basah biasanya mengandung alkohol dan pewangi jadi sebaiknya dihindari. begitu juga dengan krim wajah anti uv, pelembab, pembersih wajah, semua harus menggunakan produk yang tanpa parfum dan alkohol. Sabun untuk mencuci pakaian pun digunakan yang tanpa parfum. Tapi ada juga pendapat ustadz yang menyatakan bahwa sabun itu bukan wewangian (wallahualam). Semuanya ini sebagian bisa di dapat di drogeri seperti rossman atau dm yakni produk untuk orang-orang berkulit sensitif atau bisa juga di apotik. Sedangkan sebagian lain seperti krim uv atau pencuci wajah kami dapatkan dari toko online (muslim shop.com). Atau kalau pun sukar diperoleh bisa dibeli juga di tanah suci. Selama di mina, tissue toilete, tissue poket (karena suka sering nangis atau karena pilek) juga sangat berguna. Alas kertas toilet duduk juga sangat penting, karena sanitasi untuk urusan 'kebelakang' sangat kurang di sana.

  • Makanan: Selama kami di hotel insyaAllah akan diberikan makan pagi dan makan malam. Mereka tidak menyediakan makan siang lagi. Perlu juga dipersiapkan untuk yang sering lapar, supaya membawa makanan ringan pengganjal perut. Selain  itu kami selama di Mina nanti tidak diberikan konsumsi jadi perlu bawa makanan instant sendiri. Meski katanya disana banyak juga yang jualan. Tapi jika masih ada tempat di koper kami memilih amannya untuk bawa dari rumah yang bisa berupa mie instant, nasi instant, abon (kiriman dari Indo), tuna kaleng, makanan ringan, dll.
  • Peralatan camping: karena di mina kita akan tidur di tenda, perlu juga diperhatikan barang-barang semisalnya travel agen kita tidak menyediakan seperti sleepingbag (bisa juga dibeli disana), bantal mini, alas tidur, atau pemasak air (untuk rebus mie instant atau untuk menyediakan minuman hangat), dll.
  • Adapter untuk colokan listrik, dimana Jerman menggunakan tipe E/C (kurleb kyk di indo) sedangkan saudi arabia menggunakan tipe B/C/G.
  • Masker mulut (Mundschutz/Mundmaske) untuk mencegah penularan penyakit, karena sepertinya ada beberapa wabah penyakit yang diperingatkan oleh pemerintah saudi, salah satunya MERS corona. Cuman menggunakannya agak kontradiksi, soalnya wanita dilarang menutup wajahnya ketika sedang berihram. Tapi kami tetap membelinya sebagai jaga-jaga, dan bisa dipakai selain ketika berihram sebagai pencegahan.
  • Obat-obatan, segela macam obat2an untuk penyakit yang bisa menyerang kita, baiknya di bawa saja. seperti obat batuk, obat masuk angin, obat pilek, kalau perlu bawa juga antibiotik kalau semisalnya terkena radang.
  • dll



0 comments:

Post a Comment

 

Flickr Photostream

Created with flickr badge.

YOUTUBE