Uniknya Hum, kota terkecil di dunia


Masih di provinsi Istria, kroasia, kota ini terkenal sebagai kota paling kecil di dunia dalam catatan buku guiness world record. Meski hanya berpenduduk sekitar 17-24 orang, Hum dianggap sebagai kota bukan dusun, dan dipimpin oleh seorang walikota berkat alasan administratif termasuk lengkapnya fasilitas umum yang dimiliki.


Melewati jalanan kecil kami berkendara menuju kota Hum. Tidak sulit ditemui karena banyak petunjuk jalan, meski itu hanya berupa coretan cat di dinding tembok atau kayu. Tapi kota ini lumayan cukup jauh dari kota besar, posisinya berada di bagian tengah provinsi Istria. Kami melewati hutan, pedesaan, ladang serta beberapa daerah sepi tak berpenghuni. Menjelang sore kami sampai di parkiran depan kota hum yang terletak percis di atas sebuah bukit. Disampingnya terlihat kuburan umum.  dari parkiran masih terlihat pemandangan ke arah daerah perbukitan. 


Perkembangan awal kota ini, dimulai sejak abad ke 11 ketika kastil pertama di buat. Namun terjadi beberapa perombakan ketika penjajahan venesia di abad ke 16 dan 17. Legenda juga menceritakan bahwa Hum yang juga disebut Colmo (dalam bahasa Italia) dibuat dari batu sisa pembangunan kota lain yang berada di lembah sungai Mirna. 


Kami berjalan menuju pusat kota yang hanya terdiri atas beberapa bangunan, masuk ke dalam gang-gang kecil dengan perumahan yang masih bergaya abad pertengahan. Kota ini juga terkenal karena peninggalan sejarahnya yang berupa contoh kuno aksara glagolitik, yakni tulisan kuno Slavia dari abad ke 12. 


Suasana sangat sepi, tak ada pengunjung lain. Tercium asap yang membakar kayu dari perapian rumah-rumah mereka. Penduduk sepertinya sudah malas keluar rumah karena cuaca dingin. Hanya dua toko souvenir yang buka untuk menyambut kedatangan kami. 


Seperti kota-kota di Istria lainnya, Hum juga terkenal dengan hasil alam yang berupa jamur truffel (Tuber melanosporum, Tuber sp.). Si jamur hitam dengan julukan emas ini banyak ditemui disekitar. Bahkan di bulan-bulan di musim tertentu dibuka ajang khusus untuk para turis yang ingin ikut berburu jamur yang harganya selangit ini. Jamur tersebut tergolong ektomikoriza yang hidup berasosiasi dengan tumbuhan , biasanya diburu dengan menggunakan babi. Namun karena sifat destruktif babi yang kadang memakan jamur dan juga merusak habitatnya, saat ini lebih sering digunakan anjing terlatih yang bisa mengendus aroma khas dan menemukan jamur yang berada dalam tanah itu.

Miniatur kazuni yang ada di depan toko souvenir, sebuah pondok tradisional Kroasia yang terbuat dari tumpukan batu


4 comments:

  1. hai, saya ingin bertanya bagaimana transport sekitar istria, pula da rijeka? senang transportnya? hope you can share me some tips and itenary.. planning to go there early next month :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sorry for the late reply. i think you already have been there. we were using car when we travel there. lebih mudah karenea tidak terkait dengan waktu. maaf untuk jawaban yang telat, saya ada masalah dengan comments tab di blogger. jd ga bisa ketahuan klo ada komentar.

      Delete
  2. Seharusnya desa kecil bukan kota kecil

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup betul. tapi sudah dinobatkan menjadi kota secara administratif. ada walikotanya, dan balaikota. mungkin karena pingin masuk record terunik jd dibuat kota.

      Delete

 

Flickr Photostream

Created with flickr badge.

YOUTUBE