10 hari Jelajah Austria, Kroasia dan Slovenia


Beautiful view, alps as a background, a journey from Germany to Austria

Yuhuuuuu... liburan winter kali ini kami menjelajah 3 negara dalam 10 hari. Kami berkendara bersama keluarga pelancong berangkat dari Aachen yakni kota di bagian barat Jerman kemudian menembus selatan Jerman menuju Austria, Slovenia dan Kroasia. Yuk kita simak ringkasan ceritanya serta tip-tips berdasarkan pengalaan kami selama perjalanan menuju 3 negara tersebut

Seperti biasa, hal yang kami lakukan sebelum liburan adalah mempersiapkan skenario perjalanan supaya semua berjalan lancar sesuai harapan. Anggota perjalanan terdiri atas 7 orang, 2 diantaranya adalah anak-anak. Semua hal yang menyangkut kenyamanan perjalanan, kami diskusikan bersama terlebih dahulu beberapa minggu sebelum keberangkatan, diantaranya penginapan, itinerary (rencana perjalanan seperti kota atau objek wisata yang akan dikunjungi), tips berkendara di tiga negara, termasuk juga bekal yang dibawa.


Cari Tips berkendara
Karena kami menggunakan kendaraan kali ini, sebelum terjun ke medan, hal lain yang sekiranya perlu dipersiapkan adalah mempelajari tata cara berlalu lintas di masing masing negara tersebut. Meski negara eropa memiliki peraturan lalu lintas yang seragam akan tetap dibeberapa daerah ada point-point tertentu yang harus diperhatikan. Seperti misalnya tiket tol yang perlu dibeli.

Di Jerman tol atau Autobahn gratis tapi di negara lain seperti Slovenia dan juga Kroasia masih berbayar. Untuk Tol Slovenia kita bisa membelinya di toko yang ada di jalan raya di ujung perbatasan dan menempelkan stikernya di kaca depan mobil.  Di Austria banyak jalan memiliki terowongan yang kadang berbayar. Akan tetapi kita sebelumnya bisa cari rute lain jika hendak menghindari terowongan tersebut.

Selain itu kultur atau hal-hal lain dalam berkendara juga layak jadi perhatian. Misalnya di Jerman, membunyikan klakson itu seperti tabu kalau bisa dihindari kecuali kalau ada pengguna jalan yang melanggar peraturan lalu lintas. Namun lain halnya di Kroasia, membunyikan klason bisa juga berarti sapaan. Selain itu, di Kroasia, baiknya menghindari jalan-jalan sepi tak berpenghuni karena dikhawatirkan masih ada ranjau yang aktif peninggalan perang di tempat-tempat tersebut. dsb.

Barang bawaan
Pakaian dibawa secukupnya, jangan lupa membawa baju hangat untuk musim dingin. Karena perjalanan cukup jauh, maka bawa juga perlengkapan yang bisa membuat nyaman selama perjalanan seperti selimut atau bantal juga peralatan/permainan untuk membuat para krucil bahagia. Obat-obatan juga perlu bawa secukupnya, serta multivitamin untuk dopping supaya stamina tubuh tetap terjaga dan sehat selama perjalanan. Selain itu untuk menghemat pengeluaran dan untuk menghindari kesulitan menemukan restauran halal, maka tak ada salahnya membawa bekal makanan yang praktis.


Penginapan
Penginapan kami booking jauh hari supaya bisa dapat paket hemat. Apalagi kami pergi saat liburan natal dan tahun baru yang hampir dipastikan banyak pesaing. Beruntung kami punya sahabat baik yang menawarkan tempat tinggal di sebelah selatan Austria (Klagenfurt) yang berbatasan dengan negara Slovenia. Akhirnya kami jadikan kota tersebut sebagai tempat tinggal, sementara kami menjelajah Slovenia. Hanya saja Kroasia terlalu jauh untuk ditempuh bolak balik dengan kendaraan dari Klagenfurt (Austria), mengharuskan kami memesan penginapan di kota-kota tertentu. Si emak dari keluarga pelancong lumayan sudah ahli dalam memesan hotel. Jadi kami menyerahkan sepenuhnya pada beliau. Di beberapa kota tersebut kami menyewa apartemen yang harganya lumayan miring, apalagi kami datang 'segerombolan' sehingga lumayan menghemat biaya.

Itinerary
Itinerary adalah hal yang teramat penting supaya perjalanan terorganisir dengan baik dan supaya kita tidak bingung mau kemana setibanya di lokasi. Maka perjalanan pun kami rencanakan sedemikian rupa demi memenuhi keinginan anggota pelancong termasuk dua anggota termuda kami. Kami berencana menuju kota di selatan Austria, yakni Klagenfurt.  Dari klagenfurt kami mengunjungi dua negara tetangga lainnya,  yakni Slovenia dan Kroasia.


Hari pertama. Perjalanan dari Aachen menuju Austria kurang lebih sekitar 10 jam jika nonstop. Kami berangkat malam hari setelah isya dan tiba di Austria esok hari nya, dengan beberapa kali berhenti untuk beristrihat. Untuk sekedar meregangkan dan menyegarkan badan, kami mampir di kota sebelah utara Austria yang berbatasan dengan  Jerman. Yakni Salzburg yang terkenal sebagai kota yang memiliki pemandangan indah seperti tersorot dalam film legendaris The sound of Music. Ketika itu cuaca cukup dingin dan basah, kami hanya melihat satu dua tempat lokasi syuting film tersebut yang berada di taman Mirabell dan istana sekitarnya. Setelahnya langsung menuju ke kota di selatan  Austria, Klagenfurt dimana sahabat kami tinggal.

Hari kedua kami diajak jalan-jalan menuju ibu kota Slovenia, yakni Ljubljana. Perjalanan Klagenfurt ke Ljubljana memakan waktu kurang lebih satu jam (sekitar 90 km). Kami harus mampir dahulu di perbatasan untuk membeli tiket tol Slovenia. Siang hari  kami baru tiba di ibu kota dan mulai berkeliling di kota tua dan berakhir dengan mengunjungi kastil Ljubljana. Sebelum pulang ke Klagenfurt, sore hari kami berangkat menuju kota lain di Slovenia untuk bersilaturahmi dengan salah satu teman yang tinggal di Slovenia.

Hari ketiga kami diajak main salju untuk menghibur dua anggota kecil pelancong. Tapi sepertinya malah yang dewasa pun menikmati asyiknya main seluncur di dua tempat yang dekat dengan tempat kami menginap. Tempat pertama adalah tempat perosotan yang berlokasi di desa kecil, Hermagor, Nassfeld. Setelahnya kami mengunjungi ski arena dengan pemandangan bagus di dreiländereck, Austria dan melanjutkan main seluncur kereta salju di sana hingga surya tenggelam.

Esok harinya, hari keempat adalah hari natal. Kami berencana mengunjungi gua yang terkenal di Slovenia, yakni Gua Postojna. Selepas mengunjungi gua tersebut kami beranjak ke lokasi lain masih di Slovenia, melihat keindahan kastil yang dibangun di tepi gua yakni kastil Predjama. Kemudian kami mengakhiri perjalanan hari itu dengan mengunjungi kota romantis, Bled yang terkenal dengan kue krimnya.

Hari kelima kami siap-siap menuju Kroasia. Sebelumnya kami mampir dulu di universitas alpen adria, klagenfurt. Setelah itu kami langsung meluncur menuju selatan dan berhenti di kota pelabuhan Piran untuk makan siang di sana. Cuaca ketika itu sedang tidak bersahabat, hujan dan angin besar tidak mendukung kami untuk jalan-jalan di Piran. Akhirnya kami  kembali berkendara melanjutkan perjalanan. Sore kami tiba di perbatasan dan berhenti sejenak untuk mengurus visa masuk Kroasia. Setelah urusan lancar kami bergegas menuju penginapan pertama di Kroasia, yakni di kota Pula.

Hari keenam. Setelah cukup berisitirahat di apartemen yang kami sewa. Kami langsung cek out dan berkemas kembali menuju kota berikutnya. Namun sebelum itu, kami menjelajah kota Pula yang merupakan kota pelabuhan di Kroasia. Kota itu tak terlalu besar tapi cukup penuh dengan peninggalan sejarah. Kami juga sempat mampir sebentar di pantai nya yang sepi pengunjung. Selepas makan siang kami singgah di kota berikutnya yakni Hum, kota yang memperoleh rekor kehormatan sebagai kota terkecil di dunia. Selepas dari sana kami menuju tempat penginapan kami berikutnya di Rijeka.

Hari ketujuh kami sudah berada dekat dengan Rijeka. Penginapan kami terletak berdekatan dengan pulau terbesar di adriatik yakni pulau Krk. Kami mampir di salah satu kota tertua di pulau tersebut yakni Omisalj, Kemudian makan siang di kedai seafood murah meriah di Kampung nelayan Volosko, Opatija. Setelah kenyang dan hari hampir sore kami lanjut jelajah Rijeka, kota ketiga terbesar  di Kroasia. Setelah puas menikmati pemandangan indah di pelabuhan Rijeka, kami melanjutkan perjalanan menuju penginapan di kota berikutnya, yakni Zagreb.


Hari kedelapan. Pagi-pagi sekali kami sudah keluar dari penginapan, menuju danau yang terkenal sebagai pusat kanoe. Selepasnya kami mampir ke islamic centre Zagreb untuk shalat dzuhur. Setelah itu kami makan siang di restaurant halal dekat mesjid. Setelah kenyang kami berjalan-jalan di kota Zagreb dan diakhiri dengan menikmati golden hour di pelabuhan ketika matahari tenggelam dari ibu kota yang juga merupakan kota terbesar di Kroasia.

Hari kesembilan. Belum merasa capek, kami masih semangat untuk main seluncur di Austria. Tempat tersebut bernama Bodental yang juga memiliki arena ski. Kami akhirnya belajar ski untuk pertama kalinya di sini, cukup seru. Selepas itu, kami kembali ke Klagenfurt dan singgah sebentar mengunjungi danaunya,  kastil Maria loretto, serta jalan-jalan di old town Klagenfurt.

Hari kesepuluh. Kami kembali menuju Aachen melewati Austria dengan memilih jalan yang berbeda. Kami juga mampir di Chiemsee sebentar untuk menikmati danaunya. Alhamdulillah, kami tiba di aachen malam hari beberapa saat sebelum pergantian tahun.


Jika perjalanan direncanakan dengan baik jauh hari sebelum keberangkatan, insyaAllah acara jalan-jalan akan lancar dan Alhamdulillah semua sesuai dengan keinginan. 

0 comments:

Post a Comment

 

Flickr Photostream

Created with flickr badge.

YOUTUBE